Seputardunias - Teror penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Kamis (7/7) terjadi penembakan ala sniper di Dallas yang menewaskan lima orang polisi dan melukai tujuh orang lainnya. Tidak hanya itu, dua warga sipil juga turut menjadi korban luka.
Dari hasil investigasi, pihak kepolisian akhirnya berhasil mengidentifikasi pelaku. Tersangka diduga adalah Mikha Xavier Johnson (25), warga kulit hitam, dari Mesquite, pinggiran Dallas.
Angkatan Darat AS mengungkap jika tersangka pernah bertugas di Angkatan Darat Cadangan AS selama 6 tahun hingga April 2015. Ia juga sempat ditugaskan ke Afganistan pada November 2013-Juli 2014. Johnson diketahui tak pernah memiliki catatan kriminal sebelumnya.
Motif tersangka diduga karena kemarahannya terkait kasus penembakan dua warga kulit hitam. Seperti diketahui, beberapa hari sebelumnya, Philando Castile di Minnesota dan Alton Sterling di Louisiana tewas karena ditembak oleh polisi.
Usai kejadian itu, banyak warga yang mengajukan protes dan demontrasi pada pihak polisi. Namun, upaya negosiasi menemui jalan buntu.
Sementara itu, kasus ini tengah menjadi perbincangan di Amerika Serikat. Banyak pihak yang prihatin dengan munculnya kasus yang seolah membawa konflik ras tersebut.
No comments:
Post a Comment