Seputardunias - Pernikahan bagi warga di Bulgaria, tampaknya dianggap lebih menyeramkan. Bagaimana bisa?
Hal ini karena adanya sebuah perayaan bernama "Pasar Pengantin" di kawasan Kalaidzhi, Bulgaria. Di perayaan tersebut, para orang tua "menjual" anak-anak gadis mereka yang masih single untuk "dibeli" dan dinikahi si penawar harga tertinggi.
Tak tanggung-tanggung, tradisi perayaan "Pasar Pengantin" ini diadakan 4 kali dalam kurun waktu satu tahun. Untuk menarik minat "pembeli", anak-anak gadis di sana didandani dengan pakaian terbaik, make up dan memakai wewangian.
Tradisi warga Kalaidzhi ini sejak lama memang sudah menuai berbagai kontroversi.Perayaan itu bahkan sempat direkam dalam film dokumenter bertajuk "Young Brides for Sale" oleh Milene Larsson. Milene juga sempat menanyai keluarga yang "menjual" anak gadis mereka dan cukup terkejut mendengar jawabannya.
"Pasar pengantin merupakan tradisi nenek moyang komunitas Kalaidzhi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Tradisi itu membuat wanita terlihat seperti barang yang dapat diperjualbelikan," tutur Milene. "Mereka seakan diciptakan hanya untuk mematuhi dan melayani suami mereka nanti, tanpa boleh memiliki ambisi sama sekali."
Sementara itu, penjelasan lain juga diungkap salah seorang gadis yang "dijual" di Pasar Pengantin. Menurutnya, seorang gadis bisa saja mencintai pemuda, namun jika orangtua tidak menyukainya gadis itu tidak bisa menikah.
Di sisi lain, keperawanan di kawasan Kalaidzhi memang dianggap sebagai sesuatu yang berharga mahal di sana. Bahkan seorang gadis yang sudah tidak perawan sebelum menikah akan dianggap sebagai wanita jalang atau (maaf) pelacur.
No comments:
Post a Comment