Seputardunias - Para atlet olahraga air yang berlaga di kompetisi Olimpiade 2016 di Rio de Jeneiro Brasil, telah diwanti-wanti oleh dokter, insinyur, dan ahli sains untuk menutup mulut mereka selama berlomba.
Para peneliti mengatakan banyak pantai di Rio de Jeneiro telah lama terkontaminasi sampah, limbah, bahkan jenasah manusia. Akibatnya tercipta racun di kandungan air di kota itu. Hal itu mengancam 500.000 orang yang akan datang ke kota itu pada Agustus nanti.
Pemerintah Brasil awalnya telah berjanji memusnahkan bakteri patogen yang Teluk Guanbara dari di tahun 2014. Namun, usaha itu gagal.
Stelberto Soares, seorang insinyur kota yang telah bekerja pada isu-isu sanitasi Rio selama puluhan tahun, mengatakan upaya pemerintah untuk membersihkan air yang dangkal sudah yang terbaik.
Namun, bagi para atlet, mereka diminta sebaliknya. Para ilmuwan dan peneliti menemukan beragam virus penyebab penyakit dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit seperti diare, muntah, dan kematian pada mereka yang sistem kekebalan tubuhnya buruk.
Kendati demikian Komite Olimpiade Internasional menyatakan perairan tempat atlet akan bersaing memenuhi standar keselamatan Organisasi Kesehatan Dunia.
Olimpiade kali ini akan berlangsung di tengah waktu yang penuh gejolak bagi negara di Amerika Selatan. Negara di mana virus Zika menjadi krisis kesehatan global, kejahatan yang lebih tinggi, serangan polisi besar-besaran, dan proses pemecatan untuk mantan presiden Dilma Rousseff.
Meskipun krisis politik di negara itu merebak, pendukung kesehatan masyarakat merasa Olimpiade telah membantu membawa isu-isu sanitasi menjadi perhatian masyarakat internasional.