Seputardunias - Sebanyak 177 warga negara Indonesia (WNI) terhambat langkahnya ke Tanah Suci. Mereka ditahan Keimigrasian Filipina usai terbukti memalsukan paspor dengan paspor Filipina. Kasus ini terbongkar lantaran para WNI itu tidak bisa berbicara bahasa Tagalog.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal para WNI itu diketahui membuat paspor Filipina dengan bantuan sindikat pemalsu paspor. Tujuannya adalah untuk naik haji dengan kuota jemaah haji Filipina yang disediakan oleh pihak Arab Saudi. Pasalnya, kuota haji dari Indonesia kabarnya telah habis.
Ratusan WNI itu menggunakan Jolo, Sulu sebagai alamat sementara. Mereka tiba di Filipina sebagai turis beberapa minggu sebelumnya. Kabarnya paspor palsu Filipina itu didapat dengan membayar USD 6 ribu - USD 10 ribu (Rp 78 juta - Rp 131 juta) per orang.
Saat ditangkap, mereka akan berangkat ke Madinah, Arab Saudi menggunakan pesawat Philippine Airlines (PAL) dengan nomor penerbangan PR 8969 di Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA), Manila. Saat itu, ada lima warga Filipina yang mendampingi dan diduga merupakan anggota dari sindikat pemalsu paspor tersebut.
Hingga saat ini 177 WNI tersebut masih ditahan oleh pihak Biro Imigrasi setempat. Dari hasil koordinasi dengan Kedubes RI, para WNI itu kabarnya akan dideportasi kembali ke Indonesia.
No comments:
Post a Comment